Doadan Dzikir Setelah Sholat Tarawih dan Witir Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri." Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah
๏ปฟ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID bFGfspvAqA1kBGjXpvfu6rCGEYJIYtWgEZM-cMD9i6Ts4HhJWVLodQ==
4 Bacaan Setelah Sholat Witir Berjamaah. Illustrasi (Credit: Freepik) Simak bacaan setelah sholat witir saat berjamaah berikut ini. subhanal malikil qudduus (3x), subbuhun quddusun rabbunaa wa rabbul malaa-ikati warruuh, allahumma inni a'udzu bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu'afaatika min 'uqubatik, wa a'udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an 'alaik, anta kamaa atsnaita 'ala nafsik Pujian setelah tarawih adalah pujian yang dilantunkan ketika selesai doa witir. Pujian setelah tarawih ini biasanya akan mengiringi jamaah saat bersalaman. Saat bulan puasa tiba, maka banyak hal-hal yang khas bulan puasa mengiringinya. Termasuk puji-pujian yang ada di Mushola atau Masjid. Contohnya, masjid dan Mushola banyak yang melantunkan pujian puasa, yang merupakan pujian sebelum sholat lima waktu dimulai. Nah sekarang bahas pujian setelah tarawih saja yuk! Pengertian Pujian Menurut situs resmi Nahdlatul Ulama mengatakan bahwa Puji-pujian yang ada di mushalla, langgar atau masjid merupakan nyanyian puitis yang bernuansa keagamaan. Biasanya mushola atau masjid melantunkan pujian sebelum sholat, tapi ada juga yang melantunkannya setelah sholat termasuk pujian setelah tarawih ini. Setelah Tarawih, sebenarnya ada banyak macam pujiannya. Ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa daerah. Saya di sini akan membahas pujian yang biasa jamaah lakukan di Desa Kapu, Kabupaten Tuban. Rabbana ya Rabbana, Rabbana Dzolamna Anfusana, Wa inlam Taghfirlana, Watarhamna Lana Kunana, Minal Khasirin. Di desa Kapu, sholat tarawih berakhir ketika sholat witir juga berakhir. Selanjutnya jamaah akan membaca doa setelah sholat witir, kemudian akan mengaminkan doa yang Imam baca, dan terakhir membaca niat puasa secara bersama. Uniknya saat membaca niat puasa, maka akan ada pembacaan niat dalam bahasa jawa. Beneran membuat kangen ramadan. Lirik atau teks pujian di atas menggunakan tulisan latin. Mohon maaf jika ada kekeliruan. Kami siap menerima koreksi jika tulisan di atas salah. Lalu berikut adalah makna dari pujian-pujian di atas. Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi. Waktu Melantunkan Pujian Setelah Tarawih Pujian setelah tarawih, sesuai dengan namanya maka jamaah akan melantunkannya setelah mereka selesai melaksanakan sholat tarawih. Mereka melantunkannya dengan bersalaman satu sama lain. Setelah membacanya, mereka membubarkan diri. Ini berarti pula sebagai tanda bahwa sholat tarawih sudah usai. Biasanya jamaah melantukan pujian ini sebanyak dua sampai dengan tiga kali. Setelah dua sampai tiga kali, biasanya jamaah sudah saling bersalaman dengan seluruh jamaah yang lain. Duh, syahdu betul. Lalu jamaah lainnya yang tidak membubarkan diri akan melanjutkan tradisi tadarusan di Mushola, langgar atau Masjid. Dahulu tadarus bisa sampai pukul namun akhir-akhir ini, tadarus berakhir pada pukul WIB. Jika ingin melanjutkan, ya tanpa pengeras suara. Membuat Kangen Pendengarnya Semua yang berbau ramadan sebenarnya sangat membuat kangen. Termasuk pujian setelah tarawih ini. Tradisi ini khas hanya terjadi saat ramadhan. Siapapun yang pernah merasakannya maka akan terus ingin merasakannya. Biasanya perantau akan mudik lebih awal demi menikmati tradisi ramadan di kampung halamannya masing-masing. Mengenang masa kecil, mengenang bersama teman-teman waktu kecil dan mengenang ketika bersama dengan keluarga besar. Selain dengan yang hidup, perantau juga akan mengenang dengan mengunjungi makam-makam desa. Di makam ini banyak orang-orang terkasih yang mengisi hari-hari bahagia waktu kecil khususnya saat ramadhan, beristirahat dengan tenang. Tradisi Menyambut Puasa Bulan puasa memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Saya pernah menulis tentang bagaimana walisongo mendakwahkan puasa, sehingga umat Islam di Indonesia begitu gembira ketika ramadan datang. Di desa kapu banyak tradisi yang dilakukan untuk menyambut puasa. Diantaranya berziarah ke makam leluhur yang sudah meninggal. Selanjutnya ada megengan. Untuk megengan nanti saya bahas di tulisan terpisah. Inti dari megengan adalah berkumpul berdoa bersama untuk menyambut ramadan. Selanjutnya ada bersih-bersih musholla atau masjid. Biasanya para pemuda-pemudi akan ke musholla terdekat untuk mempersiapkan tarawih hari pertama. Kalau kamu apa sih yang kamu kangenin ketika ramadhan tiba? Demikian tulisan mengenai pujian. Tradisi yang membuat kamu kangen dan rindu dengan bulan ramadhan. Untuk kamu yang tidak bisa pulang kampung, tetaplah semangat dan berdoa semoga semua sehat dan suatu saat dapat berkumpul dengan keluarga tercinta di Kampung Halaman. Post Views 3,075
DzikirSetelah Sholat Witir (3x) Artinya: "Maha suci Tuhan Yang Merajai lagi Maha Suci (3x) Maha Suci dan Quddus Tuhan Kami, Tuhan para Malaikat, dan Malaikat jibril." (HR An-Nasa'i dan Ibnu Majah) dan (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni). (3x)ุฑุงูŽู†ู„ุง รญูŽ ูƒูŽุทูุฎูŽูŽุณ ู†ู’ู…ู Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Aku
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan. Jika siang hari umat Islam melaksanakan puasa, maka malam hari adalah kesempatan bagi mereka menghidupkan Ramadhan dengan shalat tarawih. Petunjuk tentang kesunnahan shalat tarawih mengacu pada hadits ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅูŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ู โ€œBarangsiapa ibadah tarawih di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampauโ€ HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya. Syekh Khatib al-Syarbini dalam Mughni al-Muhtaj menjelaskan bahwa ulama sepakat soal makna โ€œqรขma ramadlรขnaโ€ di dalam hadits tersebut diarahkan pada shalat tarawih. Sebagaimana istimewanya bulan Ramadhan, salah satu momentum yang sayang dilewatkan adalah berdoa dan bermunajat di malam hari. Sebagai bulan kasih sayang rahmah, ampunan maghfirah, dan pembebasan dari neraka itqum minan nar, doa pada bulan suci ini lebih berpahala dan lebih potensial dikabulkan. Apalagi dilaksanakan di malam hari, yang mungkin saja bertepatan dengan Lailatul Qadar, suatu malam yang disebut Al-Qur'an lebih baik dari seribu bulan. Selain merupakan wahana menumpahkan permohonan kepada Sang Khalik, doa mencerminkan pula sebuah ekspresi ketundukan, kepasrahan, dan kerendahan hati di hadapan-Nya. Doa bisa diungkapkan dengan bahasa apa saja, oleh siapa saja, dan dilakukan kapan saja, termasuk usai shalat tarawih pada Ramadhan kali ini. Berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para ulama setiap selepas sembahyang tarawih. Doa ini popular dengan sebutan โ€œdoa kamilinโ€. ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ูƒูŽุงู…ูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ู’ููŽุฑูŽุงุฆูุถู ู…ูุคูŽุฏูู‘ูŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุญูŽุงููุธููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉู ููŽุงุนูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽูƒูŽ ุทูŽุงู„ูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูุนูŽูู’ูˆููƒูŽ ุฑูŽุงุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ู…ูุชูŽู…ูŽุณูู‘ูƒููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽุบู’ูˆู ู…ูุนู’ุฑูุถููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุฒูŽุงู‡ูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุงูฐุฎูุฑูŽุฉู ุฑูŽุงุบูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู ุฑูŽุงุถููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ู†ู‘ูŽุนู’ู…ูŽุงุกู ุดูŽุงูƒูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุกู ุตูŽุงุจูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุญู’ุชูŽ ู„ููˆูŽุงุกู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ุถู ูˆูŽุงุฑูุฏููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฏูŽุงุฎูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ู†ูŽุงุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุฑููŠู’ุฑู ุงู„ู’ูƒูŽุฑูŽุงู…ูŽุฉู ู‚ูŽุงุนูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุญููˆู’ุฑูุนููŠู’ู†ู ู…ูุชูŽุฒูŽูˆูู‘ุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูู†ู’ุฏูุณู ูˆูŽุงูุณู’ุชูŽุจู’ุฑูŽู‚ู ูˆูŽุฏููŠู’ุจูŽุงุฌู ู…ูุชูŽู„ูŽุจูู‘ุณููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุทูŽุนูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุขูƒูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ู„ูŽุจูŽู†ู ูˆูŽุนูŽุณูŽู„ู ู…ูุตูŽูู‘ู‹ู‰ ุดูŽุงุฑูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ุจูุฃูŽูƒู’ูˆูŽุงุจู ูˆู‘ูŽุฃูŽุจูŽุงุฑููŠู’ู‚ูŽ ูˆูŽูƒูŽุฃู’ุณู ู…ูู‘ู†ู’ ู…ูŽุนููŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูุฏูู‘ูŠู’ู‚ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุดู‘ูู‡ูŽุฏูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุฃููˆู„ุฆููƒูŽ ุฑูŽูููŠู’ู‚ู‹ุงุŒ ุฐูฐู„ููƒูŽ ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽู‰ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ููŠู’ู…ู‹ุงุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ูููŠ ู‡ูฐุฐูู‡ู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ู’ุฑู ุงู„ุดู‘ูŽุฑููŠู’ููŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุนูŽุฏูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุจููˆู’ู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุดู’ู‚ููŠูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฏููˆู’ุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุงูฐู„ูู‡ ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽุŒ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ Allรขhummajalnรข bil รฎmรขni kรขmilรฎn. Wa lil farรขidli muaddรฎn. Wa lish-shlรขti hรขfidhรฎn. Wa liz-zakรขti fรขilรฎn. Wa lima indaka thรขlibรฎn. Wa li afwika rรขjรฎn. Wa bil-hudรข mutamassikรฎn. Wa anil laghwi muridlรฎn. Wa fid-dunyรข zรขhdรฎn. Wa fil รขkhirati rรขghibรฎn. Wa bil-qadlรขโ€™I rรขdlรฎn. Wa lin namรขโ€™I syรขkirรฎn. Wa alal balรขโ€™i shรขbirรฎn. Wa tahta liwรขโ€™i muhammadin shallallรขhu alaihi wasallam yaumal qiyรขmati sรขโ€™irรฎna wa alal haudli wรขridรฎn. Wa ilal jannati dรขkhilรฎn. Wa minan nรขri nรขjรฎn. Wa 'alรข sariirl karรขmati qรข'idรฎn. Wa bi hรปrun 'in mutazawwijรฎn. Wa min sundusin wa istabraqรฎn wadรฎbรขjin mutalabbisรฎn. Wa min thaรขmil jannati รขkilรฎn. Wa min labanin wa asalin mushaffan syรขribรฎn. Bi akwรขbin wa abรขrรฎqa wa kasin min maรฎn. Maal ladzรฎna anamta alaihim minan nabiyyรฎna wash shiddรฎqรฎna wasy syuhadรขโ€™i wash shรขlihรฎna wa hasuna ulรขโ€™ika rafรฎqan. Dรขlikal fadl-lu minallรขhi wa kafรข billรขhi alรฎman. Allรขhummajalnรข fรฎ hรขdzihil lailatisy syahrisy syarรฎfail mubรขrakah minas suadรขโ€™il maqbรปlรฎn. Wa lรข tajalnรข minal asyqiyรขโ€™il mardรปdรฎn. Wa shallallรขhu alรข sayyidinรข muhammadin wa รขlihi wa shahbihi ajmaรฎn. Birahmatika yรข arhamar rรขhimรฎn wal hamdulillรขhi rabbil รขlamรฎn. Artinya, โ€œYaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga Nabi Muhammad, yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.โ€ Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-Aidrus, Jakarta. Tampak bahwa nama "kรขmilรฎn" diambil dari redaksi pembuka doa ini yang memohon terbentuknya pribadi-pribadi sempurna kรขmilรฎn dalam hal keimanan. Substansi doa ini cukup komplet, meliputi aspek duniawi dan ukhrawi, kenikmatan dan kesulitan, meminta kerbekahan malam mulia, diterimanya amal, dan lain sebagainya. Doa yang hampir selalu dibaca oleh umat Islam di Tanah Air ini juga termaktub dalam kitab-kitab doa ulama Nusantara, salah satunya Majmรปah Maqrรปรขt Yaumiyah wa Usbรปiyyah karya pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih rahimahullรขh. Pada lembar pengantar, sang ayah, KH Abdullah Faqih, mengatakan bahwa doa-doa dalam kitab itu merupakan hasil ijazah dari Kiai Abdul Hadi Langitan, Kiai Ma'shum Lasem, Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa al-Fadani. KH Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang mengamalkan dengan ijรขzah munรขwalah. Wallรขhu a'lam bish shawรขb. Mahbib Khoiron Catatan Naskah terbit pertama kali pada 9 Juni 2016, pukul Redaksi menayangkan ulang pada Ramadhan kali ini dengan sejumlah penyuntingan. Doa Kamilin, bacaan Bilal Tarawih, dan konten Ramadhan lainnya juga bisa diakses dengan mudah di NU Online Super App. Instal sekarang di PlayStore dan AppStore Akses pula fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat, Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain.

Sedangkansebaliknya, jika kalian tidak menemukan lantunan pujian setelah azan dikumandangkan dalam suatu masjid, dapat diartikan bahwa masjid tersebut merupakan masjid Muhammadiyah. Sampai sini, mungkin tips ini dapat membantu kalian yang hendak salat Tarawih di masjid sesuai dengan apa yang kalian yakini.

Bandung - Sholat tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan saat Ramadhan. Ada doa setelah sholat tarawih dan witir yang bisa doa setelah sholat tarawih dikerjakan untuk menyempurnakan sholat sunnah yang biasa diamalkan ketika bulan Ramadhan Tarawih adalah sholat sunnah muakkad yang dilaksanakan setiap malam pada bulan Ramadhan. Waktu sholat tarawih di masjid adalah selepas sholat Isya. Hukum sholat tarawih adalah sunnah. Biasanya umat Muslim menjalankan sholat tarawih dan witir secara sendiri maupun berjamaah di banyak makna dalam doa setelah sholat tarawih dan witir seperti ungkapan rasa syukur dan meminta perlindungan Allah SWT agar ibadah yang dikerjakan bernilai pahala serta umum para ulama menyatakan bahwa sholat tarawih dapat dikerjakan dalam 8 rakaat atau 20 rakaat dan 3 rakaat witir. Doa setelah sholat tarawih dibaca setelah sholat sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan sholat ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฅูŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุงุญู’ุชูุณูŽุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู†ู’ุจูู‡ูArtinya "Barangsiapa ibadah tarawih di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." HR Bukhari, Muslim, dan lainnya.siBerikut doa setelah sholat tarawih yang dilansir dari NU ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ูƒูŽุงู…ูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ู’ููŽุฑูŽุงุฆูุถู ู…ูุคูŽุฏูู‘ูŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุญูŽุงููุธููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉู ููŽุงุนูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽูƒูŽ ุทูŽุงู„ูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูุนูŽูู’ูˆููƒูŽ ุฑูŽุงุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ู…ูุชูŽู…ูŽุณูู‘ูƒููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽุบู’ูˆู ู…ูุนู’ุฑูุถููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุฒูŽุงู‡ูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุงูฐุฎูุฑูŽุฉู ุฑูŽุงุบูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู ุฑูŽุงุถููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูู„ู†ู‘ูŽุนู’ู…ูŽุงุกู ุดูŽุงูƒูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุกู ุตูŽุงุจูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุญู’ุชูŽ ู„ููˆูŽุงุกู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ุถู ูˆูŽุงุฑูุฏููŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฏูŽุงุฎูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ู†ูŽุงุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุฑููŠู’ุฑู ุงู„ู’ูƒูŽุฑูŽุงู…ูŽุฉู ู‚ูŽุงุนูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุจูุญููˆู’ุฑูุนููŠู’ู†ู ู…ูุชูŽุฒูŽูˆูู‘ุฌููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูู†ู’ุฏูุณู ูˆูŽุงูุณู’ุชูŽุจู’ุฑูŽู‚ู ูˆูŽุฏููŠู’ุจูŽุงุฌู ู…ูุชูŽู„ูŽุจูู‘ุณููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุทูŽุนูŽุงู…ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุขูƒูู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ู„ูŽุจูŽู†ู ูˆูŽุนูŽุณูŽู„ู ู…ูุตูŽูู‘ู‹ู‰ ุดูŽุงุฑูุจููŠู’ู†ูŽุŒ ุจูุฃูŽูƒู’ูˆูŽุงุจู ูˆู‘ูŽุฃูŽุจูŽุงุฑููŠู’ู‚ูŽ ูˆูŽูƒูŽุฃู’ุณู ู…ูู‘ู†ู’ ู…ูŽุนููŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุนูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูุฏูู‘ูŠู’ู‚ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุดู‘ูู‡ูŽุฏูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุญูŽุณูู†ูŽ ุฃููˆู„ุฆููƒูŽ ุฑูŽูููŠู’ู‚ู‹ุงุŒ ุฐูฐู„ููƒูŽ ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽู‰ ุจูุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ููŠู’ู…ู‹ุงุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ูููŠ ู‡ูฐุฐูู‡ู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ู’ุฑู ุงู„ุดู‘ูŽุฑููŠู’ููŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูุนูŽุฏูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุจููˆู’ู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฃูŽุดู’ู‚ููŠูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฏููˆู’ุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุงูฐู„ูู‡ ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽุŒ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽArab Latin Allรขhummaj'alnรข bil รฎmรขni kรขmilรฎn. Wa lil farรขidli muaddรฎn. Wa lish-shlรขti hรขfidhรฎn. Wa liz-zakรขti fรข'ilรฎn. Wa lima 'indaka thรขlibรฎn. Wa li 'afwika rรขjรฎn. Wa bil-hudรข mutamassikรฎn. Wa 'anil laghwi mu'ridlรฎn. Wa fid-dunyรข zรขhdรฎn. Wa fil 'รขkhirati rรขghibรฎn. Wa bil-qadlรข'I rรขdlรฎn. Wa lin na'mรข'I syรขkirรฎn. Wa 'alal balรข'i shรขbirรฎn. Wa tahta liwรข'i muhammadin shallallรขhu 'alaihi wasallam yaumal qiyรขmati sรข'irรฎna wa alal haudli wรขridรฎn. Wa ilal jannati dรขkhilรฎn. Wa minan nรขri nรขjรฎn. Wa 'alรข sariirl karรขmati qรข'idรฎn. Wa bi hรปrun 'in mutazawwijรฎn. Wa min sundusin wa istabraqรฎn wadรฎbรขjin mutalabbisรฎn. Wa min tha'รขmil jannati รขkilรฎn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syรขribรฎn. Bi akwรขbin wa abรขrรฎqa wa ka'sin min ma'รฎn. Ma'al ladzรฎna an'amta 'alaihim minan nabiyyรฎna wash shiddรฎqรฎna wasy syuhadรข'i wash shรขlihรฎna wa hasuna ulรข'ika rafรฎqan. Dรขlikal fadl-lu minallรขhi wa kafรข billรขhi 'alรฎman. Allรขhummaj'alnรข fรฎ hรขdzihil lailatisy syahrisy syarรฎfail mubรขrakah minas su'adรข'il maqbรปlรฎn. Wa lรข taj'alnรข minal asyqiyรข'il mardรปdรฎn. Wa shallallรขhu 'alรข sayyidinรข muhammadin wa รขlihi wa shahbihi ajma'รฎn. Birahmatika yรข arhamar rรขhimรฎn wal hamdulillรขhi rabbil ' "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga Nabi Muhammad, yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."Bacaan Doa Setelah Sholat WitirDilansir detikHikmah yang mengutip buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut bacaan doa setelah sholat ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ู’ู‚ูุฏูู‘ูˆู’ุณู , ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ู’ู‚ูุฏูู‘ูˆู’ุณู , ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ู’ู‚ูุฏูู‘ูˆู’ุณูBacaan latin Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil "Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Mahasuci." Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga." HR Abu Daud dan AhmadุงูŽู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุฑูุถูŽุงูƒูŽ ู…ูู†ู’ ุณูŽุฎูŽุทููƒูŽุŒ ูˆูŽุจูู…ูุนูŽุงููŽุงุชููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุนูู‚ููˆู’ุจูŽุชููƒูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ูƒูŽุŒ ู„ุงูŽ ุฃูุญู’ุตููŠู’ ุซูŽู†ูŽุงุกู‹ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุซู’ู†ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽBacaan latin Allahumma innii a'uudzu biridhooka min sakhothika, wa bimu'aafaatika min 'uquubatika, wa a'uudzubika minka laa uhshii tsanaaan 'alaika', anta kamaa atsnaita 'alaa "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu, dan berlindung kepada-MU dari siksaan-Mu. Aku tidaklah mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau menyanjung atau memuji diri-Mu sendiri." HR Ash-Haabus Sunan, Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah iqk/iqk

Persamaandan Perbedaan Sholat Tarawih, Qiyam, dan Tahajud Syair Syahdu Syailillah Ya Ramadhan, Tentang Pujian, Doa, dan Pengakuan Ramadhan dan Tradisi Klasik Kuwait yang Mulai Pudar . Waktu pelaksanaan shalat Tarawih dimulai setelah sholat Isya, berakhir sampai terbit fajar. Bagi yang belum melaksanakan shalat Isya, tidak diperkenankan Pujian menjelang sholat tarawih pada bulan ramadhan ada kekhasannya sendiri. Hal ini karena bulan ramadhan dianggap bulan yang istimewa sehingga pujian menjelang sholatnya pun spesial Di Indonesia sudah lazim banyak Mushola atau Masjid atau Surau yang melantunkan pujian saat menjelang sholat, termasuk sholat Tarawih. Pujian menjelang sholat tarawih mempunyai kekhasannya sendiri. Bahkan kekhasannya inilah yang membuat para perantau ingin segera pulang kampung untuk menikmati pujian menjelas sholat tarawih yang hanya ada saat bulan ramadhan saja. Table of ContentsLirik atau Teks Pujian Menjelang Sholat TarawihArti atau Makna Teks Pujian Menjelang Sholat TarawihWaktu Pelantunan Pujian Menjelang Sholat TarawihPujian yang Membuat Kangen Pendengarnya Lirik atau Teks Pujian Menjelang Sholat Tarawih Asyhadualla illaha illallah Astaghfirullah, Nasโ€™aluka ridlaka wal jannah, Wa na udzubika min sakhatika wannar. Allahumma innaka affun karim, tuhibbul afwa faโ€™fu anna ya karim. Allahumma salimna li ramadlan, Wassalim ramadlana lana wa tasalamhu minna mutaqabbala. Di atas merupakan lirik atau teks pujian yang dilantunkan menjelang sholat tarawih. Lirik atau Teks pujian menjelang sholat tarawih ini biasanya dilantunkan sambil menunggu para jamaah memasuki masjid dan siap melaksanakan sholat Isyak dan dilanjutkan sholat tarawih. Oiya jika ada kesalahan penulisan dalam lirik atau teks pujian di atas, saya sangat terbuka terhadap kritik, saran atau koreksi dari pembaca semua. Arti atau Makna Teks Pujian Menjelang Sholat Tarawih Saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, saya mohon ampunan kepada Allah, kami mohon kepadamu ridlo, surga, mohon dijauhkan dari murkamu dan api neraka. Ya Allah engkau maha pemaaf lagi maha mulia, engkau mencintai pemaafan maka maafkanlah kami wahai dzat yang maha mulia. Ya Allah antarkanlah kami antarkanlah kami hingga sampai ramadlan, dan antarkanlah ramadlan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami di bulan ramadlan. Itulah makna atau arti pujian menjelang sholat tarawih di atas. Dan kami siap menerima koreksi jika memang ada yang kurang atau keliru. Waktu Pelantunan Pujian Menjelang Sholat Tarawih Pujian menjelang sholat tarawih dilantunkan mulai awal bulan puasa. Masyarakat akan melantunkan Pujian ini pertama kali saat sesudah adzan shalat Isyak di malam pertama ramadhan. Tergantung waktu pengambilan keputusan pemerintah melalui sidang itsbat juga sih. Sesuai namanya, pujian ini dilantunkan setiap sesudah adzan dan sebelum iqamat shalat Isyak dan lanjut ke sholat tarawih selama bulan puasa. Biasanya juga dilantunkan saat ada acara-acara resmi yang bernuansa keagamaan selama bulan ramadhan. Seperti pengajian umum, pertemuan organisasi Islam dan lain-lain. Dan juga dilantunkan setelah adzan di Sholat lima waktu lainnya selama bulan ramadhan. Pujian yang Membuat Kangen Pendengarnya Siapapun kamu yang pernah tinggal di sepanjang pantura Jawa kamu akan mendengarkan pujian ini sepanjang jalan selama bulan ramadan ketika menjelang sholat Tarawih serta sholat lainnya. Ketika kamu mendengarkan maka kamu akan merasakan betapa syahdunya bulan puasa. Saya sebagai perantau saya selalu mudik lebih awal, selain menghindari macet juga karena demi menikmati lantunan pujian-pujian ramadhan ini khususnya pujian menjelang sholat tarawih. Saya selalu kangen dengan suara langgar, mushola dan masjid berlomba melantunkannya. Ya Allah, saya kangen rumah dengan segala kesederhanaan dan kehikmadan menikmati bulanmu yang mulia ini. Untuk kamu yang tahun ini tidak dapat menikmati silaturahim ke rumah, tetaplah sabar. Berdoalah semoga di tahun depan kita bisa sama-sama menikmati bulan puasa serta hari raya idul fitri di kampung halaman tercinta. Selain pujian menjelang sholat tarawih yang khas banget itu, ada tradisi juga lainnya yang khas yaitu Pujian Setelah tarawih. Pujian ini dilantunkan setelah sholat tarawih selesai atau tepatnya setelah doa sholat witir. Sebagai penanda rangkaian sholat tarawih sudah usai. Jamaah melantunkan pujian setelah tarawih sambil bersalaman dengan jamaah lainnya untuk merekatkan tali silaturahmi. Ada beberapa versi pujian setelah sholat tarawih ini, namun tidak ada masalah karena semuanya baik dan memiliki dasar. Demikian tulisan saya tentang pujian menjelang sholat tarawih. Mungkin tulisan yang akan menyesakkan dada bagi para perantau yang belum bisa menikmati ramadhan tahun ini dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Marhaban ya ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Post Views 244 Pos terkaitTeks dan Lirik Takbiran Kabiro Idulfitri LengkapPeringatan Hari Lahir Pancasila 2022, Ini TemanyaReuni Bani-banian, Tradisi Kumpul Keluarga Besar Orang TubanCara Walisongo Berdakwah Tentang Puasa, Begini CeritanyaNegara Anggota Mabims Kompak Tetapkan Awal Ramadan 1443 HBancakan Weton, Tradisi Peringatan Hari Lahir Orang Tuban

Asyhaduallailaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasululah. Anekseni ingsun setuhune ora ana ing pengeran kang sinembah kelawan sak benere. Kang wajib wujude, kang muhal 'adame, kang mesthi anane, anging Allah. Anekseni ingsun setuhune kanjeng nabi Muhammad iku uusane Allah, kawulane Allah. Kang rama sayyid Abdullah, kang ibu Siti Aminah.

LaaIlaha illallahu wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu, yuhyi wa yumitu wahuwa 'ala kulli syaiin qadir (3x) "Tidak ada ilah yang berhak di ibadahi dengan benar melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin FUCoX.
  • xig1v4445k.pages.dev/295
  • xig1v4445k.pages.dev/205
  • xig1v4445k.pages.dev/354
  • xig1v4445k.pages.dev/217
  • xig1v4445k.pages.dev/68
  • xig1v4445k.pages.dev/291
  • xig1v4445k.pages.dev/374
  • xig1v4445k.pages.dev/132
  • xig1v4445k.pages.dev/138
  • pujian setelah sholat tarawih